Selasa, 21 Mei 2013

“ Love at first sight (Part 1) ”


     Pagi yang cerah untuk jiwa yang sepi,ya mungkin lebih cocok untuk Lila yang sudah 4 bulan ini menjomblo. Lila merasa sepi enggak ada lagi yang tanya kabar, lagi apa,udah makan apa belum dan lain-lain hahaha . Wah pokoknya beda banget. Yah,tapi Lila tetap bersyukur walaupun kayak gini Lila masih diberitahu mengenai sesuatu yang sangat menyakitkan tapi juga membahagiakan. Bahagianya karena Lila tahu sejak awal kalau sahabat Lila sayang sama pacar Lila,,emang sih sakit tapi mau gimana lagi ternyata memang mereka saling menyayangi dan Lila nggak bisa berbuat apapun. Hanya bisa tersenyum dan semoga ini memang jalan yang terbaik,dan Lila bisa melihat mereka tersenyum bahagia.
      Udah kali ya melow-melowannya, hmt bentar lagi ada sahabat Lila yang perayaan hari burung, hahaha ulang tahun sih tepatnya. Tapi temen-temen Lila lebih sering menyebut sebagai “Hari Burung” hahaha. Dan rencananya sih ada sahabat Lila yang pura-pura ngambek sama dia, biar jadi kejutan. Kelihatan beberapa hari ini sahabat Lila itu murung gara-gara dikerjain sama Ciila ceweknya. Asyik itu berarti rencana mereka berhasil. Tibalah hari ulang tahun sahabat Lila. Rencana tlah tertata jauh hari sebelumnya itu dilancarkan,dan sebenernya sih juga udah kerjasama,dan gak tanggung-tanggung kerjasama mereka rencanain  sama bundanya.
      Pagi itu Lila, Ciila, Tika, Luthfi, Wica, Juan, Alfian,dan dua teman Tama tapi Lila juga belum mengenal mereka. Sampainya di rumah Tama, Alfian yang memang sudah sejak pagi berada di rumah Tama menutup mata Tama menggunakan dasi, dan “Byuuuur” guyuran air pun membasahi tubuh Tama yang memang belum mandi, satu lagi “Thokk” satu telur Lila pecahkan ke kepala Tama, hehe rasanya Lila puas banget. Tapi ternyata masih ada satu kejutan lagi “Byuuuuurrr” guyuran tepung yang dituangin sama kedua temen Tama yang belum Lila kenal itu. Tama pun mirip banget sama adonan kue yang tinggal dioven.
      Akhirnya, Tama pun mandi, selama Tama mandi Lila dan teman-teman membantu di dapur khususnya Ciila. Nah,selesai bantuin bundanya Tama, mereka berkumpul kembali. Sesi potong Kue pun tiba...jreng,jreng ada kejadian yang romantis banget Tama nyuapin potongan kue yang ke tiga tepatnya setelah bunda dan adeknya ke Ciila. Wah bener-bener moment indah. Selesai potong kue , ada waktunya buat bersih-bersih bantuin bundanya Tama.
      Nah,,waktu Lila kembali ke ruang tamu sama Tika Lila melihat ada sesuatu yang beda sama Tama, Juan, Alfian, Wica. Mereka tersenyum pada Lila tapi dengan senyuman nakal mereka yang seperti menyembunyikan sesuatu. Jreng jreng Lila terkejut, tiba-tiba sebuah tangan di depan Lila tanda perkenalan,“Kenalin Aku Agung”. Sedikit kagret sih tapi Lila mencoba tenang Lila menjawab,“Aduh maaf tapi tanganku masih kotor”. “Ah gak papa” sahutnya. Lalu Lila pun menyambut tangan Agung yang tadi mengajak berkenalan,”Oke kalau gak papa ,kenalin Lila”. “Tapi sih biasa dipanggil Bee, padahal nggak tau nama itu dari mana” cletuk Tama dengan gaya bercandanya. “Oh Beeee” sahut Agung. Lila sambut gelak tawa mereka dengan sedikit senyum. Lila dan Tika pun kembali ke dapur. Waktu mereka berjalan ke dapur “Cie-cie Beee kamu ditaksir Agung tuh” canda Tika. “Ah kamu ini, kan tadi mereka itu cuma bercanda” sahut Lila sedikit malu.
      Akhirnya tugas mereka buat bantuin bundanya Tama pun selesai dan mereka kembali ke ruang tamu dimana temen-temen cowok udah pada ngrumpi dengan asyiknya. “ Bee, coba deh kamu liat handphone kamu dari tadi kayaknya bunyi terus ” kata Alfian. Dalam hati Lila bergumam “ Haduh jangan-jangan ayah udah nyari ”. “ Alhamdulillah bukan ” Lila menghela nafas. “ Siapa Bee? ” tanya Alfian. “ Nggak tau nomor baru, misscall sama sms, yah berhubung gak kenal lebih baik aku diemin aja lah ,eh aku matiin ajalah kalo gitu ini handphone ganggu acara aja ” kata Lila sewot . “ Eits ya jangan lah coba kamu tanya dari siapa dulu, jangan malah dimatiin ” tiba-tiba Alfian menyanggah gumaman Lila. “ Emang kenapa sih Fian? ” Lila mulai curiga. “ Gak papalah Bee cuman kasih pendapat aja ”  jawab Fian. “ Owww ”  jawab Lila sedikit penasaran dan jengkel. Tiba-tiba , “Tam sorry ya aku balik dulu sama Oni ada urusan yang lain dan penting ” kata Agung . Mereka pun bersalaman kembali, “Assalamu’alaikum semua ” kata Agung sambil melambaikan tangannya. Tiba-tiba fikiran Lila melayang entah kemana “ Oh Tuhan lambaian tangan itu ” gumam Lila dalam hati. “Iya hati-hati ” sahut mereka bersamaan. Enggak tahu kenapa tiba-tiba hati Lila terasa kembali sepi. Mereka melanjutkan canda mereka tanpa Agung dan Oni. Sekitar pukul 13.00 WIB mereka memutuskan untuk pulang. “ Pamit dulu ya Tama, lain kali kita lanjutin lagi bercandanya ” kata Lila. “ Oke-oke makasih ya semua hati-hati ” sahut Tama. Lalu merekapun pulang.
      Sesampainya di rumah handphone Lila kembali berbunyi, dan ternyata itu adalah sebuah sms, “ Siang Bee, lagi apa ? ”. Tapi tetap saja Lila enggan untuk membalas sms itu karena Lila ngerasa nggak kenal sama nomor itu. Sampai pada sms yang ketiga, “ Ih sombong banget sih gak mau bales smsku . Ini aku Oni temennya Tama ”,  “Oooo kamu”  jawab Lila. “Iya Bee, kamu lagi apa? Udah pulang belum?” balasnya lagi, “Duduk. Udah ” jawab Lila berharap dia gak sms lagi, maklum lagi kecapekan jadi males buat ngapa-ngapain. “ Singkat-singkat amat sih balesnya, emang lagi repot ya? tanyanya lagi. “ Iya ” jawab Lila singkat. “Oooo ya udah deh kalo gitu nanti kita sambung lagi ya”  balasnya, dan itu adalah sms terakhir di sore itu. Malam haripun yang sunyi tiba dan ketika Lila belajar, handphone Lila kembali berbunyi. Yaaa bener banget itu sms dari Oni. Rasanya nggak tau kenapa males buat jawabnya rasanya tangan Lila nggak sanggup buat ngetik kata-kata, yah alhasil Lila menjawabnya dengan sangat singkat. Sebenernya Lila ngerasa bersalah banget udah kaya gitu sama Oni padahal mereka baru kenal,tapi gimana lagi Lila ya begini adanya kalau lagi males pegang handphone ataupun smsan walaupun siapa juga gak bakalan deh Lila mau bales. Beberapa kali dia sms dan tetap Lila menjawabnya dengan singkat,dan pada akhirnya mungkin dia merasa bosan dan nggak mau sms lagi. Karena memang akhir-akhir ini Lila males buat smsan sama siapapun.
      Pagi pun datang menjelang, malasnya hari ini Lila bangun dan beranjak dari tempat kesayangan Lila ini, karena Lila harus masuk sekolah bersama beberapa teman-teman Lila yang lain ubuat ngurusin registrasi event sekolah padahal kan hari ini seharusnya Lila bisa libur. “Hadoooooh malasnyaaaa” gumam Lila bangun dari tempat tidur. Selesai siap-siap Lila pun berangkat ke sekolah dengan hati yang sedikit kurang ikhlas  karena Lila dan beberapa temannya harus masuk sementara teman-teman Lila yang lain libur. Sampainya di sekolah sudah tampak kakak-kakak yang akan mengikuti Try Out, dan tidak ketinggalan Tika sama Putra yang udah ada di sekolah sejak plagi. “Assalamu’alaikum semua”sapa Lila, “Wa’alaiLilamsalam, pagi juga Bee” sahut mereka berdua. Lalu merekapun menuju ke ruang registrasi. Tak lama kemudian “ Hay Bee, Tik, Put ” sapa Tama dengan senyumnya. “ Hay juga Tam, Happy birthday ya ” sahut Putra. “ Sipss, thanks Put ” jawab Tama.
      Siangpun menjelang, handphone Lila kembali berbunyi ada sebuah sms “Siang Bee”. Enggak tau kenapa ketika Lila melihat nomor baru itu seakan jari Lila menari, jantung Lila berdegup kencang, dan yang tak biasa Lila langsung membalasnya, “ Siang juga, maaf ini siapa ya?” balas Lila. “ Maaf ini aku Agung, temennya Tama ” jawabnya. “ Haduhhh kenapa denganku , jantungku berdegup lebih kencang, tubuhku seakan lemas tak berdaya, dan tanpa aku sadari, aku tersenyum sendiri ” tanya Lila dalam hati. “ Bee!!! Kamu kenapa sih dari tadi senyum-senyum gak jelas gitu ” tanya Tika. “ Gak tau “ jawab Lila bingung,  karena memang Lila gak tau apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Sms inipun berlanjut “Ooo kamu , aku kira siapa, haha maaf ” balas Lila. “Hahaha gak papa kok, tenang aja, lagi apa sekarang Bee?” tanyanya. “ Ini lagi ngurusin registrasi buat lomba di sekolah ” balas Lila. “ Wah maaf Bee ,udah ganggu waktunya” balasnya. “Nggak papa ,tenang aja” balas Lila pada Agung, dan sms merekapun berakhir pada jam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar