Pagi yang cerah
untuk jiwa yang sepi,ya mungkin lebih cocok untuk Lila yang sudah 4 bulan ini
menjomblo. Lila merasa sepi enggak ada lagi yang tanya kabar, lagi apa,udah
makan apa belum dan lain-lain hahaha . Wah pokoknya beda banget. Yah,tapi Lila
tetap bersyukur walaupun kayak gini Lila masih diberitahu mengenai sesuatu yang
sangat menyakitkan tapi juga membahagiakan. Bahagianya karena Lila tahu sejak
awal kalau sahabat Lila sayang sama pacar Lila,,emang sih sakit tapi mau gimana
lagi ternyata memang mereka saling menyayangi dan Lila nggak bisa berbuat
apapun. Hanya bisa tersenyum dan semoga ini memang jalan yang terbaik,dan Lila
bisa melihat mereka tersenyum bahagia.
Udah kali ya
melow-melowannya, hmt bentar lagi ada sahabat Lila yang perayaan hari burung, hahaha
ulang tahun sih tepatnya. Tapi temen-temen Lila lebih sering menyebut sebagai “Hari
Burung” hahaha. Dan rencananya sih ada sahabat Lila yang pura-pura ngambek sama
dia, biar jadi kejutan. Kelihatan beberapa hari ini sahabat Lila itu murung
gara-gara dikerjain sama Ciila ceweknya. Asyik itu berarti rencana mereka
berhasil. Tibalah hari ulang tahun sahabat Lila. Rencana tlah tertata jauh hari
sebelumnya itu dilancarkan,dan sebenernya sih juga udah kerjasama,dan gak
tanggung-tanggung kerjasama mereka rencanain sama bundanya.
Pagi itu Lila, Ciila,
Tika, Luthfi, Wica, Juan, Alfian,dan dua teman Tama tapi Lila juga belum mengenal
mereka. Sampainya di rumah Tama, Alfian yang memang sudah sejak pagi berada di
rumah Tama menutup mata Tama menggunakan dasi, dan “Byuuuur” guyuran air pun
membasahi tubuh Tama yang memang belum mandi, satu lagi “Thokk” satu telur Lila
pecahkan ke kepala Tama, hehe rasanya Lila puas banget. Tapi ternyata masih ada
satu kejutan lagi “Byuuuuurrr” guyuran tepung yang dituangin sama kedua temen
Tama yang belum Lila kenal itu. Tama pun mirip banget sama adonan kue yang
tinggal dioven.
Akhirnya, Tama
pun mandi, selama Tama mandi Lila dan teman-teman membantu di dapur khususnya
Ciila. Nah,selesai bantuin bundanya Tama, mereka berkumpul kembali. Sesi potong
Kue pun tiba...jreng,jreng ada kejadian yang romantis banget Tama nyuapin
potongan kue yang ke tiga tepatnya setelah bunda dan adeknya ke Ciila. Wah
bener-bener moment indah. Selesai potong kue , ada waktunya buat bersih-bersih
bantuin bundanya Tama.
Nah,,waktu Lila
kembali ke ruang tamu sama Tika Lila melihat ada sesuatu yang beda sama Tama, Juan,
Alfian, Wica. Mereka tersenyum pada Lila tapi dengan senyuman nakal mereka yang
seperti menyembunyikan sesuatu. Jreng jreng Lila terkejut, tiba-tiba sebuah
tangan di depan Lila tanda perkenalan,“Kenalin Aku Agung”. Sedikit kagret sih
tapi Lila mencoba tenang Lila menjawab,“Aduh maaf tapi tanganku masih kotor”.
“Ah gak papa” sahutnya. Lalu Lila pun menyambut tangan Agung yang tadi mengajak
berkenalan,”Oke kalau gak papa ,kenalin Lila”. “Tapi sih biasa dipanggil Bee,
padahal nggak tau nama itu dari mana” cletuk Tama dengan gaya bercandanya. “Oh Beeee”
sahut Agung. Lila sambut gelak tawa mereka dengan sedikit senyum. Lila dan Tika
pun kembali ke dapur. Waktu mereka berjalan ke dapur “Cie-cie Beee kamu
ditaksir Agung tuh” canda Tika. “Ah kamu ini, kan tadi mereka itu cuma
bercanda” sahut Lila sedikit malu.
Akhirnya tugas mereka
buat bantuin bundanya Tama pun selesai dan mereka kembali ke ruang tamu dimana
temen-temen cowok udah pada ngrumpi dengan asyiknya. “ Bee, coba deh kamu liat
handphone kamu dari tadi kayaknya bunyi terus ” kata Alfian. Dalam hati Lila
bergumam “ Haduh jangan-jangan ayah udah nyari ”. “ Alhamdulillah bukan ” Lila
menghela nafas. “ Siapa Bee? ” tanya Alfian. “ Nggak tau nomor baru, misscall
sama sms, yah berhubung gak kenal lebih baik aku diemin aja lah ,eh aku matiin
ajalah kalo gitu ini handphone ganggu acara aja ” kata Lila sewot . “ Eits ya
jangan lah coba kamu tanya dari siapa dulu, jangan malah dimatiin ” tiba-tiba
Alfian menyanggah gumaman Lila. “ Emang kenapa sih Fian? ” Lila mulai curiga. “
Gak papalah Bee cuman kasih pendapat aja ” jawab Fian. “ Owww ” jawab Lila sedikit penasaran dan jengkel.
Tiba-tiba , “Tam sorry ya aku balik dulu sama Oni ada urusan yang lain dan
penting ” kata Agung . Mereka pun bersalaman kembali, “Assalamu’alaikum semua ”
kata Agung sambil melambaikan tangannya. Tiba-tiba fikiran Lila melayang entah
kemana “ Oh Tuhan lambaian tangan itu ” gumam Lila dalam hati. “Iya hati-hati ”
sahut mereka bersamaan. Enggak tahu kenapa tiba-tiba hati Lila terasa kembali
sepi. Mereka melanjutkan canda mereka tanpa Agung dan Oni. Sekitar pukul 13.00
WIB mereka memutuskan untuk pulang. “ Pamit dulu ya Tama, lain kali kita
lanjutin lagi bercandanya ” kata Lila. “ Oke-oke makasih ya semua hati-hati ” sahut
Tama. Lalu merekapun pulang.
Sesampainya di
rumah handphone Lila kembali berbunyi, dan ternyata itu adalah sebuah sms, “ Siang
Bee, lagi apa ? ”. Tapi tetap saja Lila enggan untuk membalas sms itu karena
Lila ngerasa nggak kenal sama nomor itu. Sampai pada sms yang ketiga, “ Ih
sombong banget sih gak mau bales smsku . Ini aku Oni temennya Tama ”, “Oooo kamu” jawab Lila. “Iya Bee, kamu lagi apa? Udah
pulang belum?” balasnya lagi, “Duduk. Udah ” jawab Lila berharap dia gak sms lagi,
maklum lagi kecapekan jadi males buat ngapa-ngapain. “ Singkat-singkat amat sih
balesnya, emang lagi repot ya? tanyanya lagi. “ Iya ” jawab Lila singkat. “Oooo
ya udah deh kalo gitu nanti kita sambung lagi ya” balasnya, dan itu adalah sms terakhir di sore
itu. Malam haripun yang sunyi tiba dan ketika Lila belajar, handphone Lila
kembali berbunyi. Yaaa bener banget itu sms dari Oni. Rasanya nggak tau kenapa
males buat jawabnya rasanya tangan Lila nggak sanggup buat ngetik kata-kata, yah
alhasil Lila menjawabnya dengan sangat singkat. Sebenernya Lila ngerasa
bersalah banget udah kaya gitu sama Oni padahal mereka baru kenal,tapi gimana lagi
Lila ya begini adanya kalau lagi males pegang handphone ataupun smsan walaupun
siapa juga gak bakalan deh Lila mau bales. Beberapa kali dia sms dan tetap Lila
menjawabnya dengan singkat,dan pada akhirnya mungkin dia merasa bosan dan nggak
mau sms lagi. Karena memang akhir-akhir ini Lila males buat smsan sama
siapapun.
Pagi pun datang
menjelang, malasnya hari ini Lila bangun dan beranjak dari tempat kesayangan Lila
ini, karena Lila harus masuk sekolah bersama beberapa teman-teman Lila yang
lain ubuat ngurusin registrasi event sekolah padahal kan hari ini seharusnya Lila
bisa libur. “Hadoooooh malasnyaaaa” gumam Lila bangun dari tempat tidur.
Selesai siap-siap Lila pun berangkat ke sekolah dengan hati yang sedikit kurang
ikhlas karena Lila dan beberapa temannya
harus masuk sementara teman-teman Lila yang lain libur. Sampainya di sekolah sudah
tampak kakak-kakak yang akan mengikuti Try Out, dan tidak ketinggalan Tika sama
Putra yang udah ada di sekolah sejak plagi. “Assalamu’alaikum semua”sapa Lila, “Wa’alaiLilamsalam,
pagi juga Bee” sahut mereka berdua. Lalu merekapun menuju ke ruang registrasi. Tak
lama kemudian “ Hay Bee, Tik, Put ” sapa Tama dengan senyumnya. “ Hay juga Tam,
Happy birthday ya ” sahut Putra. “ Sipss, thanks Put ” jawab Tama.
Siangpun
menjelang, handphone Lila kembali berbunyi ada sebuah sms “Siang Bee”. Enggak
tau kenapa ketika Lila melihat nomor baru itu seakan jari Lila menari, jantung Lila
berdegup kencang, dan yang tak biasa Lila langsung membalasnya, “ Siang juga, maaf
ini siapa ya?” balas Lila. “ Maaf ini aku Agung, temennya Tama ” jawabnya. “ Haduhhh
kenapa denganku , jantungku berdegup lebih kencang, tubuhku seakan lemas tak
berdaya, dan tanpa aku sadari, aku tersenyum sendiri ” tanya Lila dalam hati. “
Bee!!! Kamu kenapa sih dari tadi senyum-senyum gak jelas gitu ” tanya Tika. “
Gak tau “ jawab Lila bingung, karena
memang Lila gak tau apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Sms inipun
berlanjut “Ooo kamu , aku kira siapa, haha maaf ” balas Lila. “Hahaha gak papa
kok, tenang aja, lagi apa sekarang Bee?” tanyanya. “ Ini lagi ngurusin
registrasi buat lomba di sekolah ” balas Lila. “ Wah maaf Bee ,udah ganggu
waktunya” balasnya. “Nggak papa ,tenang aja” balas Lila pada Agung, dan sms merekapun
berakhir pada jam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar